Tips Mendapatkan Beasiswa ke Taiwan (1)

Bismillah…

Sudah sejak lama sebenarnya saya ingin berbagi cerita tentang perjalanan mendapatkan beasiswa ini. Alasannya sederhana saja. KARENA BANYAK YANG BERTANYA. Tidak ada salahnya berbagi sembari menghilangkan stagnasi riset Thesis yang belum juga ada ujungnya 😛

Untuk edisi pertama, saya akan share cerita bagaimana caranya mendapatkan beasiswa di National Taiwan University of Science and Technology (NTUST), atau sekarang dikenal dengan nama Taiwan Technology. Beberapa bagian berikutnya, kemungkinan –jika ada niat dan kesempatan menulis– akan saya share beberapa pengalaman dan prosodur mendapatkan beasiswa di beberapa kampus lain, juga beasiswa dari pemerintah Taiwan (pengalaman beberapa sahabat).

1. Beasiswa di NTUST itu gampang-gampang susah

Jika anda pemburu beasiswa, maka sudah dipastikan anda sangat paham dengan persyaratan beberapa beasiswa yang cukup “berkelas” dan dikejar oleh banyak peneliti/dosen/fresh graduate dari berbagai negara. Sebut saja FULLBRIGHT (USA), ADS (Australia), Monbusho (Jepang), maka deretan beasiswa ini dijamin punya tingkat persaingan yang sangat tinggi. Anda butuh nilai TOEFL yang mumpuni (Diatas 570), IPK yang “aduhai”, serta rekomendasi dari orang-orang hebat baik dibidang akademisi maupun yang berhubungan langsung dengan proses aplikasi beasiswa ini. Saya sendiri belum punya pengalaman mencobanya, hanya saja cerita dari beberapa sahabat, untuk mengejar beberapa beasiswa ini termasuk sangat sulit jika dibandingkan dengan ketika anda hendak melamar beasiswa ke Taiwan.

Kenapa beasiswa di NTUST itu mudah ?

Jawabannya, karena persyaratannya tidak sesulit sebagian besar beasiswa diatas. Syaratnya adalah :

  1. Calon mahasiswa tidak kewarganegaraan Taiwan, Chinese Overseas, Hongkong, Macau, dan RRC.
  2. Calon mahasiswa tidak pernah dikeluarkan dari universitas di Taiwan sebelumnya.
  3. Melengkapi dokumen-dokumen berikut: Application Form, 1 Copy ijazah S-1 dan atau S-1 dan S-2 , 1 Copy Traksrip S-1 dan atau S-2 (bagi yang mendaftar Doctorate melampirkan copy ijazah dan transkrip S-1 & S-2), Surat Pernyataan Kesanggupan Pembiayaan Studi (Financial Statement). Semua dokumen diterjemahkan dalam bahasa Inggris dan dilegalisir di Kantor Dagang & Ekonomi Taipei (TETO) di Jakarta. Namun untuk pendaftaran, dokumen yang dilegalisir oleh pihak universitas di Indonesia masih diperbolehkan. Apabila diterima dan bersedia untuk studi di NTUST, maka semua dokumen mesti dilegalisir di TETO.
  4. Surat rekomendasi dari dua orang Dosen Pembimbing S-1/S2, atau Rektor dll yang mengetahui persis kemampuan calon mahasiswa dan masih relevant.
  5. Surat keterangan kesehatan paling lama 6 bulan terakhir dari rumah sakit (dalam bahasa Inggris dapat dikirimkan setelah diterima). Pemeriksaan kesehatan meliputi: Chest X-Ray (TBC), Serological test for HIV, Stool Examination for Parasites, Serological test for Syphilis
  6. Rencana studi (study plan) dalam bahasa Inggris (ini hal penting, kemukakan latar belakang, motivasi studi di NTUST, rencana penelitian, manfaat penelitian bagi Taiwan dan Indonesia, tujuan penelitian, dan pengalaman penelitian)
  7. Pendaftaran dapat dilakukan secara online: http://140.118.99.87/FA_FrontEnd/Default.aspx
  8. Batas akhir waktu pendaftaran adalah setiap 30 November untuk masuk spring semester dan 31 Maret untuk masuk fall semester setiap tahunnya.
  9. Guidlines untuk aplikasi dapat di-download melalui link berikut:  http://www.admission-e.ntust.edu.tw/front/bin/ptlist.phtml?Category=3

Tidak ada kan syarat IPK dan TOEFL ? 😀

Tapi tunggu dulu… Walaupun tidak dituliskan, IPK > 3.50 dan TOEFL > 550 akan sangat membantu anda untuk bisa lolos. Beberapa kali korespondensi dengan staff di NTUST ketika mencari beasiswa dulu, mereka mengatakan, syaratnya IPK > 3.00 dan TOEFL > 500. Jika anda bisa melampaui nilai ini, maka persyaratannya bisa anda penuhi. Walau ada beberapa kasus, teman-teman yang di dual degree (1 tahun kuliah di Indonesia, 1 tahun di NTUST), pernah “hanya” memiliki TOEFL sekitar 470-480, tapi mereka di terima. Hanya saja ini catatan buat kampus-kampus yang sudah bekerjasama dengan NTUST secara resmi.

Lalu apa saja jurusan di NTUST ?

  1. College of Engineering: Automation and Control, Materials Science & Technology, Mechanical Engineering, Construction Engineering, Chemical Engineering
  2. College of Electrical & Computer Engineering: Computer & Communication Network Program, Electrical Engineering, Electronic Engineering, Computer Science & Information Engineering (hanya doctorate).
  3. College of Management: Industrial Management, Bussiness Administration, Information Management (hanya doctorate), Finance, MBA.
  4. College of Liberal Arts & School Science: Applied Foreign Languange (hanya master)

Dari segi persyaratan, untuk mendapatkan beasiswa di NTUST termasuk mudah/gampang.

Lalu dimana kesulitan menembus beasiswa NTUST ?

Disinilah persoalannya sampai saya mengatakan, menembus beasiswa NTUST itu gampang-gampang susah.

Salah satu kesulitan terbesar ketika melakukan proses aplikasi untuk bisa diterima adalah LINK PROFESSOR dan DARI UNIVERSITAS MANA ANDA LULUS. Ini sangat menentukan. NTUST sendiri, saat ini sudah banyak bekerjasama dengan beberapa kampus di Indonesia, yang rutin mengirimkan mahasiswa mereka di Taiwan Tech untuk belajar. Yang paling banyak adalah dari ITS, sampai-sampai ada guyonan “NTUST itu ITS cabang Taiwan” 😀

Selain ITS, ITB (terutama jurusan Teknik Sipil), UI (Terutama Industrial management-dual degree), UGM, Univ. Parahyangan-Bandung, Univ. Widya Mandala-Surabaya, dan beberapa kampus lain. Namun 5 kampus diatas termasuk yang paling banyak mahasiswanya disini. Dari UI sendiri, selain anak-anak IM, disini juga ada yang diterima di electrical engineering departement, dan juga di Teknik Sipil. UGM sendiri, juga memiliki beberapa alumni disini, sehingga memudahkan mereka yang berasal dari UGM untuk membangun jaringan.

Lalu, bagaimana jika anda bukan lulusan dari kampus diatas ?

Untuk diketahui, selain jalur reguler pendaftaran via OL dan pengiriman dokumen. NTUST juga membuka pendaftaran wawancara secara langsung yang biasanya dilakukan di beberapa kampus besar seperti ITS (Surabaya), UGM (Yogyakarta), ITB (Bandung), maupun di Parahyangan (Bandung). Sebagian besar beberapa teman-teman disini, banyak yang mendapatkan beasiswa dengan mengikuti pola ini. Walau sebagian yang lain juga lewat pendaftaran reguler.

Jika anda bukan alumni kampus diatas, seperti saya, alumni dari Universitas Muhammadiyahj Yogyakarta (UMY), maka upayakan melakukan beberapa hal dibawah ini :

1. Mengontak Prof. di Taiwan Tech

Alhamdulillah, saya diuntungkan karena salah seorang pembimbing riset saya dulu adalah alumni PhD dari Taiwan Tech. Sehingga beliau yang menghubungkan saya dengan Prof. Chang Ta Peng yang akhirnya menjadi supervisor saya disini. Selama diskusi dengan beliau, saya beberapa kali mengirimkan file lengkap form pendaftaran beasiswa ke NTUST, sehingga beliau mem-forward-kan ke beberapa staf yang mengurusi proses aplikasi beasisw saya. Untuk itu, sebelum pengumuman beasiswa, beliau sudah welcome untuk menerima saya di Lab beliau.

Bagi anda yang belum punya kerjasama, sebaiknya aktif berdiskusi dengan beberapa Prof. disini, apalagi jika bidang riset kita cocok, mereka akan sangat welcome menerima kita, selama kita sendiri yakin dengan potensi dan kemampuan kita, tentunya, kita buktikan dengan pengalaman penelitian kita kepada mereka (contoh : Publikasi, daftar prestasi riset, dll)

Ada beberapa kasus yang pernah terjadi, meskipun mereka lulusan kampus2 besar di Indonesia, ada yang TIDAK berhasil mendapatkan beasiswa karena KETIADAAN LINK untuk memberikan rekomendasi atau menghubungkan proses aplikasi kita menuju Taiwan Tech. Jadi bangunlah LINK yang baik. Selain membangun link dengan Prof. Taiwan Tech, sebaiknya carilah REKOMENDASI yang tepat (akan saya jelaskan di tips lanjutan setelah point 3)

2. Naikkan IPK setinggi mungkin

Kalau ada yang bilang IPK itu ga penting, maka bagi kalian yang mengincar beasiswa, sebaiknya, tingkatnya IPK sebaik-baiknya, selagi punya kesempatan, selagi punya waktu. Jangan menyepelekan. Sebab banyak yang baru sadar IPK nya ga cukup untuk memenuhi persyaratan ketika hendak melamar beasiswa 😀

Jika anda memiliki IPK yang tinggi, tentu anda menjadi salah satu kandidat yang diperhitungkan dibanding kandidat lain, karena nilai anda yang lebih tinggi.

3. Naikkan nilai TOEFL setinggi-tingginya

Kasusnya sama dengan IPK, TOEFL juga menjadi salah satu bahan penilaian. Semakin tinggi semakin baik.

TIPSNYA ?

Ini adalah tips dari Bapak Firman Alamsyah, PhD kandidat di Tokyo Institute od Technology – Jepang, ketika berhasil mendapatkan beasiswa S3 ke Jepang. Saya sendiri TOEFL-nya masih jelek, jadi hanya bisa copas TIPS dari beliau. Kata beliau “Latihan rutin 1-2 jam/hari selama 2-3 bulan dengan buku-buku TOEFL/IELTS, Insya Allah TOEFL anda akan meningkatkat dan bisa memebuhi persyaratan”

Bersambung

Taipei, 24 September 2010

~ Yusuf Al Bahi ~

18 komentar di “Tips Mendapatkan Beasiswa ke Taiwan (1)

  1. Salam kenal y 🙂
    mau tanya donk..
    Saya masih kuliah S1 di Bandung, tapi nantinya pengen ngelanjutin s2 di luar..
    awalnya sih mw ke China, tp denger2 Taiwan lebih bagus bahasanya ya di banding china? (Bener nggak sih?)
    Kalau cost of living disana gimana? klo di cover sama beasiswa bisa ketutupkah?
    Diatas ditulis katanya dari Univ Parahyangan Bandung byk ya disana? soalnya itu univ saya..
    Thx sebelumnya..
    Ditunggu jawabannya 🙂

  2. Nama saya calvin, sya skg masi dalm proses kul d3 smstr 4. Saya ingin dapat beasiswa tuk kul di taiwan, pngnnya beasiswa yang langsng mencakup biaya khdpn n akademik kampus da ga y?
    Klo masalh bhsa, sya udh bisa bahasa mandarin “krn org cina, heheee”
    Tlng kci tao infony lwt email saya “calvinsuwardy@ymail.com” thanks a lot ^^

  3. Ping balik: (Now Everyone Can Get Scholarship : (NECGS) – part 2) | Sahabat Beasiswa

  4. terima kasih ini sangat bermamfaat, saya mau bertanya saat ini saya sudah tamat kuliah, dan mendapat gelar sarjana hukum, tapi saya saat ini sangat tertarik untuk mempelajari chinese languange dan juga kebudayaan chinese, saya melihat taiwan adalah tempat yang cocok untuk belajar kebudayaan chinese..apakah ada batasan umur untuk mendaftar beasiswa sarjana, karena saya mau mengambil jurusan chinese culture,

Tinggalkan komentar