Penulis Buku Notes of 1000 Days in Taiwan Memukau di FIP – UNESA

Bismillah…

Jangan menyerah sebelum mencoba. Begitulah yang digemakan Ario Muhammad, Sabtu (29/9/2012) dalam acara yang bertajuk SM-2T (Scholarship Motivation Training for Teenager). Acara yang digelar di Auditorium Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya ini mengulas tentang kiat-kiat untuk mendapatkan beasiswa ke luar negeri, serta tips-tips menjalani kuliah di negeri seberang.

Seperti kita ketahui, Ario Muhammad adalah lulusan TheNational University of Science and Technology (NTUST) Taipei, Taiwan. Hebatnya, gelar M. Sc. (Eng) atau MSE. yang sekarang ia sandang diperolehnya berkat beasiswa yang ia dapatkan selama berguru di negara yang dijuluki naga kecil Asia tersebut. Dalam acara yang dihadiri puluhan mahasiswa dari berbagai jurusan tersebut, Ario Muhammad juga berkesempatan untuk mempromosikan bukunya yang berjudul “Notes of 1000 Days in Taiwan”. Buku dengan tebal 195 halaman itu berkisah tentang pengalaman Ario selama menjalani hari-harinya sebagai mahasiswa yang terpisah dari tanah kelahiran.

Cover

Baca lebih lanjut

Journey to PhD (2) -Mencari Beasiswa S3-

Bismillah..

Ini adalah rangkuman cerita bertajuk “Journey to PhD”. Semua tulisan dalam tema ini akan mengangkat kisah studi saya hingga memperoleh gelar PhD -Insya Allah-

Cerita sebelumnya di sini mengulas dengan jelas tentang rencana saya bersama keluarga untuk melanjutkan studi S3. Beberapa saat setelah menuliskan kisah sebelumnya, saya dengan gencar mencari semua informasi terkait kampus di UK. Dari sinilah semua rencana mulai berubah. Awalnya, saya benar-benar ingin melanjutkan PhD di University of Cambridge. Namun karena background research saya yang tidak sesuai dengan beberapa Profesor di sana meskipun ada beberapa tema riset yang menurutku menarik, akhirnya membuatku mencari kampus lain di UK. Pilihanku berakhir di University of Edinburgh. Saya bahkan sudah aktif berdiskusi dengan Prof. Yong Lu yang saya ekspektasikan untuk menjadi supervisor saya selama di Edinburgh. Namun apa mau dikata, kendala bahasa alias sertifikat TOEFL/IELTS menjadi pintu berubahnya pemikiran saya terkait dengan aplikasi S3.

Karena budget keluarga kami yang masih fokus untuk penyelesaian pembelian rumah, saya harus memutar otak untuk bisa tetap mengajukan aplikasi beasiswa S3 meskipun bermodal sertifikat TOEFL dari institusi yang murah meriah. Bayangkan saja, untuk test Internet Based TOEFL (IBT) yang merupakan sertifikat bahasa yang diakui oleh kampus-kampus secara internasional, saya harus menguras kantong 175 USD. Ini masih untung dibanding IELTS yang mencapai 2.8 Juta rupiah. Belum lagi jika nilai IBT/IELTS saya tidak mencukupi, uang yang sudah terlanjur terbayarkan bisa ludes dan menguap entah kemana 🙂

“Orang lain mungkin dengan mudah mendapatkannnya. Tapi tidak buat saya.”

Swiss Baca lebih lanjut

Review Buku Notes of 1000 Days in Taiwan

Notes of 1000 days in Taiwan; Ketika Seorang Da’i Berkisah

Kita adalah da’i sebelum menjadi yang lainnya

Kita mesti berhati-hati ketika sehari lewat tanpa sebuah hikmah. Karena itu tanda bahwa dalam sehari itu tidak ada hal baru yang kita peroleh. Dan seorang da’i yang senantiasa bergerak, akan berada dalam kegelimpangan hikmah. Ia bisa peroleh itu dari membaca buku, bergaul, maupun bepergian.

Itu salah satu kesimpulan saya setelah membaca buku “Notes of 1000 days in Taiwan”; sebuah bunga rampai yang disusun oleh Ario Muhammad—penyandang gelar S2 di Taiwan, seorang suami, ayah, dan tentunya pekerja dakwah—selama ia tinggal di Taiwan.

Cover

*** Baca lebih lanjut