Kumpulan Puisi

Bismillah…

Kadang waktu memenjarakan makna

Namun jangan biarkan ia memenjarakan rasa..

Biarkanlah ia terejawantahkan bersama kata

Meski kadang banyak orang akan sering bertanya..

 

Puisi..
Sastra..

Dan semua tentang nyanyian kehidupan, akan terangkum di halaman ini..

 

Selamat menikmati..

Taipei, Juli 2010

~ Yusuf Al Bahi ~

22 komentar di “Kumpulan Puisi

  1. “PROMISE”

    Ketika kuntum-kuntum sakura mulai berjatuhan

    Ketika langit malam tak berbintang

    Ketiga gelapnya bumi hanya bersama sang bulan..

    Kutitipkan setangkai cinta yang tersemai..

    Ia memendar…

    Setelah sekian lama seperti tak ada harap

    Ia berkilau..

    Setelah sekian lama kusimpan erat-erat..

    Kutitipkan semuanya untukmu..

    Hingga bintangpun tak mau datang malam ini..

    Semuanya telah kuambil dan kupersembahkan bersama cintaku..

    Dan senyummu..

    Serta hatimu..

    Telah kau titipkan disini..

    Di seluruh langit hatiku..

    Ia menjadi bintang..

    Bersinar..

    Terus bersinar..

    Meski langit sedang hujan..

    Taipei, 12 Juli 2010

    ~ Inspiring from the Song “Promise”~

  2. “Tertulis Kembali”

    Senja itu akan selalu terkenang

    Meski malam selalu saja tak mau tahu untuk menggantikannya..

    Aku menyesal karena tak mampu menghentikannya..

    Namun seperti takdir.. Siang itu akan selalu hadir.. dan senjapun hanya akan berlalu dalam waktu yang tak begitu lama..

    Hanya saja, ini seperti kepedihan diam-diam

    Menahan sesak karena ketidaksanggupan

    Menghapus semua keinginan ketika alam tak bisa membersamainya..

    Sekali lagi, ini seperti kepedihan diam-diam

    Bergumul dalam ketidakberdayan..

    bertahan bersama nafas yang tersengal..

    Hanya bulan yang tahu tentang indahnya malam

    Dan hanya air yang mengerti kenapa ia harus ada ketika hujan..

    Maka cukuplah semua usaha itu menjadi jawaban dari semua pertanyaan..

    Aku akan diam…

    Hingga kelak…

    Purnama yang tak bernama akan datang bersama selaksa warna dalam bahagia…

    Taipei, 1 Juli 2010

  3. “SEPERTI”

    Seperti senja..

    Aku hanya sementara

    Indah sejenak..

    Lalu kelam dalam diam..

    Seperti sang fajar..
    Aku hanya benderang dalam keindahan..

    Namun kemudian menghilang..

    Buram dan legam..
    Ingin melangkah..

    Jauh ke tempat yang sepi

    Tempat dimana hanya ada aku, harapku, dan semua kenangan yang pernah membuatku ada..

    Aku hanya ingin melangkah..

    Meski jejakku tak lagi sekuat dulu..

    Biarkan kubergelut dengan purnama

    Kubertaruh dengan wajah tak bernama..

    Hingga kelak aku sendiri yang akan menyesal

    Karena berani berkata tentang ketiadaan..

    Mungkin saja aku salah melangkah

    Hingga malamku menjadi semakin siang

    Dan siangku menjadi semakin gelap..

    Bisakah kumenjadi embun

    Sedang pagi seperti tak mau datang ?

    Atau..

    Aku sedang berada pada tempat yang tidak semestinya

    Seharusnya aku hadir untuk sebuah kebenaran bukan kesemuan..

    Taipei, 29 Juni 2010

    Menjelang summer..

  4. “SESAK”

    Sesak rasanya nafas ini
    Bergemuruh perlahan namun seperti menghilang
    Aku kalah…
    Kalah lagi…
    Untuk kesekian kalinya

    Tak mau tahu dan enggan untuk beranjak mungkin bukan solusi, namun ia seperti duri kecil yang tersimpan di ujung kuku…
    Perih dan melukai

    Aku tak suka dengan keadaan ini
    Aku butuh mereka yang bukan hanya sekedar bersuara tapi juga mau mendengar..

    Keyakinanku yang akhirnya mendefenisikan semuanya
    Ternyata, sajak-sajak tentang syurga masih terlalu dini untuk kukatakan mampu kupahami..

    Dan keyakinanku takkan kubiarkan berteman tanpa harapku..
    Aku masih berharap, kakiku masih kokoh berdiri mengejar-Mu..
    Jiwaku masih terus menangis karena merindu-Mu..

    Taipei, 16 Juli 2010

  5. Ketika pagi beranjak
    Awan berarak
    Ada satu kata yang masih tertinggal..

    Masih hijau rumput dipadang itu
    Masih biru kilaunya langit di tempat itu..
    Namun yang tertinggal, selalu akan membekas..

    Selamat berjuang
    Semoga kenangan yang terpatri
    Memberi arti di dalam diri..

    – Xindian, di suatu pagi –
    29 September 2010

  6. Ping balik: Sesak | Little L

Tinggalkan komentar